Wednesday, November 5, 2014

Hidden Paradise in Indonesia: Ora Beach (Part 2)

Lanjut lagi postingan Ora part kedua!
Cerita sebelumnya ada disini

Hari Ketiga, pergi snorkling ke Pulau Tujuh!
Disebut Pulau Tujuh karena ada tujuh pulau dikawasan  pulau ini. Namun satu pulau sudah tenggelam. Menuju ke Pulau Tujuh membutuhkan waktu kurang lebih satu jam dari Ora Beach resort.
Disini kita memang sudah tau bakal ada additional cost untuk kapal. Namun ternyata ada additional cost lainnya. Gue akan cerita dibawah yaa..

Menuju ke pulau ini lumayan perjuangan karena kita harus bangun pagi biar pulangnya ga terlalu siang dan gelombang sudah naik. Selama satu jam kapal membelah ombak di lautan, sesampai di kawasan pulau ini kita pun langsung nyebur. Bawah air-nya lebih oke dari yang di Ora. Warna biru lautnya juga kece banget dan kita bisa lihat jurang dibawah laut. Namun ada juga kawasan yang pendek banget hampir mengenai terumbu karangnya.
Lagi asik-asiknya berenang tetiba ada yang teriak "Lumba Lumbaaa!!!"
Serentak semuanya pun langsung mendongakkan kepala dan melihat kawanan tersebut di tengah lautan sana.

Kita pun naik ke kapal dan berencana untuk mengejar kawanan lumba-lumba tersebut.
yang lucu adalah kawanan lumba-lumba itu tau banget kalo lagi dicari dan mereka terus menyelam kedalam laut. Ihh gemes deh kamuuu!!
Sampe akhirnya sekitar setengah jam bermain hide and seek dengan si lumba-lumba, Kita pun dapat posisi dimana mereka deket banget dan lewat dibawah kapal kita. Mann,, such a wonderful experience.

Setelah puas kita pun menuju ke satu pulau yang berpasir putih dan sangat halus untuk makan siang.
Yup. Makan siang udah disiapin sama pihak resort dari tadi pagi karna tau kita akan pergi jauh.
Makan siang, leyeh-leyeh ditepi pantai, berenang-berenang asik dan sekitar satu jam kita pun memutuskan untuk kembali ke Ora. Sebelumnya, kita diberikan satu kali snorkling lagi didekat Ora sebelum pulang.

Sorenya karna udah kecapean berenang kita cuma duduk-duduk ditepi dermaga Ora sambil makan pisang goreng. Ini juga pisang goreng terenak sedunia menurut gue. Ahahhaha
dan pisang goreng ini merupakan snack yang sudah include dengan paket menginap di Ora.

Malemnya, setelah makan malam, si guide kami pamit mau pulang kerumah (ternyata rumah mereka ada di kawasan pulau tujuh tersebut). Si guide pun meminta bayaran additional cost untuk ke pulau Tujuh tadi. Kita pun memberikan 1,2jt untuk additional tour tersebut. Ternyata yang mereka minta bukan additional cost untuk kapal. melainkan additional cost untuk membayar masuk ke kawasan pulau Tujuh tersebut. DENG!
Sumpah pas ni orang ngomong begitu gue keringetan. Satu karena kita hanya tau bahwa akan ada additional cost untuk kapal yakni 1,2juta. Kedua, kita ga tau ada cost untuk membayar masuk ke kawasan pulau Tujuh. Ketiga, kita ga bawa duit yang banyak dan ga ada ATM di Ora. Keempat, yang harus dibayarkan sebesar 1jt rupiah.
Usut punya usut tiap kali kita kesana, kita butuh ngasih retribusi untuk penduduk sana. dan mereka minta sejuta. Buset dahh.. Orang biasanya minta berapa ratus ribu, ini sejuta donggg.. Err..
Tapi bisa jadi mereka minta sejuta karena ngeliat kita bertujuh.
Ini nih bisa jadi pelajaran untuk trip selanjutnya. Pastikan dan confirm berkali-kali dengan tour guide tentang tempat tujuan kita.

Setelah dapet pengalaman seperti ini, Malemnya kami pun ngobrol dengan karyawan Ora lainnya mengenai tujuan kami besok. Ada dua rencana, Antara ke desa Sawai atau ke Desa Saleman.
Kabarnya kalo di Desa Sawai, bisa masuk ke Taman Nasional Manusela, lihat burung langka dan ada air terjun. Kalo ke Desa Saleman, kita bisa trekking kurang lebih satu jam untuk melihat keindahan pulau Seram dari atas.
Kali ini kami bertanya dengan lengkap berapa harga kapal untuk kesana, sampai disana ada retribusi lagi ga? Perlu ngasih duit kesiapa dll.
Setelah okay semua. Kami pun bergegas menghitung uang yang masih ada di kas. tentunya dong. Emang ada yang mau ditinggalin didesa buat jaminan? :D


Harus meninggalkan Ora pagi-pagi benar


Underwater Pulau Tujuh

Lumba-lumba yang ada dibawah kapal kita. Cute!

  Pantai pasir putih di Pulau Tujuh, tempat kami makan siang. Punggung udah kebakar pun takpapa

Ini adalah spot snorkeling terakhir sebelum pulang ke resort. Sudah bukan di pulau tujuh lagi.

Bermalas-malasan setelah gosong di Pulau Tujuh.

Jadi, apa yang kami pilih untuk hari terakhir di Ora? Secara hari kelima, udah bangun subuh dan langsung pulang ke Ambon. Tunggu di post terakhir yaa~
@pilosophia

2 comments:

Feel free to leave your though