Friday, November 28, 2014

Hidden Paradise in Indonesia: Ora Beach (Part 3)

Sampailah cerita liburan di Maluku di part yang terakhir.
Cerita part 1 dan part 2 ada dilink yaa~

Jadi untuk hari terakhir di Ora, kami punya dua options, jalan-jalan ke Sawai atau ke Saleman.
Dua hal yang sangat berbeda. Di Sawai, ada taman nasional Manusela, disini ada penangkaran burung dan air terjun.
Sedangkan di Saleman, kami akan diajak untuk hiking ke puncak Kilinanti untuk melihat kepulauan Ora dari atas. Dengan berbagai macam pertimbangan dan tentunya pertimbangan uang yang ada dikantong kami, kami pun memutuskan untuk pergi ke Saleman. Lebih murah dan lebih dekat dari Ora.

Pagi itu, setelah breakfast, kami pun segera menaiki kapal menuju Saleman. dengan waktu tempuh 10 menit, kami sudah sampai di bibir pantai desa Saleman.
Begitu kami memasuki desa, ada beberapa ibu dan bapak yang menghampiri dan memberikan ucapan selamat datang kepada kami.
Setelah membalas sapaan mereka, kami pun bergegas masuk kedalam hutan dan memulai tracking menuju puncak Kilinanti. Pertama-tama sih masih jalan setapak seperti biasa, setelah beberapa lama, medan pun menjadi berat, kami benar-benar naik gunung. Ga ada tu yang namanya tangga yang sudah tersiapkan, semuanya tanah, akar dan batu.

Sekitar 25 menit menanjak, kami pun beristirahat. Ga pernah berolahraga membuat nafas saya agak tersengal-sengal. Aqua yang dibawa pun langsung habis setengah terteguk. Si guide saya hanya tertawa-tawa melihat kami semua yang kesusahan. Saya pun merasa ga ingin untuk melanjutkan keatas puncak. Bener-bener ga sanggup.
Akhirnya saya pun memutuskan untuk duduk di tengah-tengah hutan dan akan menunggu mereka turun untuk bersama-sama kembali ke Desa Saleman. Serius banget vi??

Sekitar 20 menit, tetiba ada bunyi ranting dan daun yang bergerak. Serem ga lu didalam hutan sendirian dan ada bunyi seperti ini? Gue cuma bisa tetep duduk dan diam. Eh ga berapa lama, muncul seorang ibu-ibu, sang Ibu pun mengajak gue untuk naik keatas pelan-pelan sama dia. Oke deh bu..

Ternyata sang Ibu setiap hari naik ke puncak untuk menjaga kebun kelapa yang ada di puncak Kilinanti, Pantes aja buuu..
Setelah 20 menitan naik pelan-pelan, saya pun bertemu lagi dengan rombongan. Mereka semua lagi asik foto-foto. Di puncak sini juga ada pondokan bambu yang lumayan besar, bisa dipakai untuk selonjoran kaki dan tidur. I tell you ya, it's worth it to climb this hill.

Sesudah puas diatas, kami pun segera turun ke desa. Saya pikir saya bakal kecapean kaya naik tadi, tapi percayalah turun memang lebih gampang daripada naik. Ahahahha! Puas banget!
Sampai dibawah, kami membeli kelapa muda dari ibu yang tadi nemenin saya naik keatas. Bermain sebentar dipantai Desa Saleman, lalu pulang ke Ora.
Tadinya kami masih berencana untuk melihat kelelawar yang keluar di sore hari di Desa Saleman, tapi karena sudah keasikan main air, lompat dan foto-foto di Ora. Kami pun memutuskan untuk menikmati sunset terakhir tersebut di dermaga Ora saja.

Begitulah cerita liburan di Ora selama 5 hari. Besoknya kami sudah harus bangun subuh demi mengejar kapal yang berangkat jam 9 pagi di Amahai, Seram.
Sampai jumpa di liburan yang lain yaa~
Ada rencana untuk trip ke daerah timur lagi ditahun depan, semoga uang. kesehatan dan cuti mendukung yaaa :)

 Perjuangan untuk naik ke bukit Kilinanti di Desa Saleman

 Pemandangan dipuncak Kilinanti, Bagus banget kannn

 Pantai di Desa Saleman


 Pemandangan yang setiap pagi gue lihat dari dalam kamar

 Bermain-main disekitar Dermaga Ora

 We had fun together!

 Our last sunset at Ora Beach, Maluku island

Ada yang tertarik dan mo nanya-nanya? Just leave your email here and I will reply it!

No comments:

Post a Comment

Feel free to leave your though