Sunday, December 21, 2014

Saturday Date at Sophie Authentique

Setelah sekian lama ga post tentang makanan, Here I come back to post it!
Ahahahha,, namanya juga daily blog yah, jadi postnya macem2, mulai dari kegalauan, kerjaan, makanan sampe liburan. Semoga jadi referensi buat yang nyari tempat buat hangout ato trakttir gebetan. Cieee~

Jadi kali ini, gue ngedate di Sophhie Authentique. Konon kabar yang beredar, pemilik tempat ini bernama Sophie asal dari France dan dia membuat semua roti dan kue yang ada disini. Kemaren pas gue kesini, Sophie dan keluarganya lagi lengkap. Anaknya jadi kasir pas gue mo bayar. Tipikal cowok Perancis yang kulitnya putih, rambutnya keemasan bergelombang dan yang ini bisa bahasa Indonesia. Sayangnya dia pasti dibawah gue umurnya.. Loh..^^

Tempatnya cukup luas dan pengunjung yang datang juga pas dengan tempat duduk yang ada. Selama gue menghabiskan siang disana ga pernah tuh ada waiting list. Flow pengunjungnya pas. Tempatnya clean, bersih, ada bunga hidup disetiap meja, ornamen Perancis dan estalase kue yang menggugah selera tentunya.

Kali ini gue mencoba makanan khas Perancis, sejenis Croque Madame tapi yang ini isinya caramel.
Kalo Croque Madame kan isinya bisa bacon atau chicken. Sedangkan gue lagi pengen sweet dessert. harganya 30K untuk 4 buah.

Selain itu gue juga pesen Ice Chocolate dan Carrot Juice. Harga minuman disini rata-rata 35K. Sedangkan harga pastry dan sandwich-nya bervariasi. Kemaren gue ngeluarin duit untuk ketiga items yang gue pesen hanya 105K. Lumayan kan buat hitungan hangout?? Dapet spot yang lucu pula buat foto :D











See you in the next post yaa~
@Pilosophia

Friday, November 28, 2014

Hidden Paradise in Indonesia: Ora Beach (Part 3)

Sampailah cerita liburan di Maluku di part yang terakhir.
Cerita part 1 dan part 2 ada dilink yaa~

Jadi untuk hari terakhir di Ora, kami punya dua options, jalan-jalan ke Sawai atau ke Saleman.
Dua hal yang sangat berbeda. Di Sawai, ada taman nasional Manusela, disini ada penangkaran burung dan air terjun.
Sedangkan di Saleman, kami akan diajak untuk hiking ke puncak Kilinanti untuk melihat kepulauan Ora dari atas. Dengan berbagai macam pertimbangan dan tentunya pertimbangan uang yang ada dikantong kami, kami pun memutuskan untuk pergi ke Saleman. Lebih murah dan lebih dekat dari Ora.

Pagi itu, setelah breakfast, kami pun segera menaiki kapal menuju Saleman. dengan waktu tempuh 10 menit, kami sudah sampai di bibir pantai desa Saleman.
Begitu kami memasuki desa, ada beberapa ibu dan bapak yang menghampiri dan memberikan ucapan selamat datang kepada kami.
Setelah membalas sapaan mereka, kami pun bergegas masuk kedalam hutan dan memulai tracking menuju puncak Kilinanti. Pertama-tama sih masih jalan setapak seperti biasa, setelah beberapa lama, medan pun menjadi berat, kami benar-benar naik gunung. Ga ada tu yang namanya tangga yang sudah tersiapkan, semuanya tanah, akar dan batu.

Sekitar 25 menit menanjak, kami pun beristirahat. Ga pernah berolahraga membuat nafas saya agak tersengal-sengal. Aqua yang dibawa pun langsung habis setengah terteguk. Si guide saya hanya tertawa-tawa melihat kami semua yang kesusahan. Saya pun merasa ga ingin untuk melanjutkan keatas puncak. Bener-bener ga sanggup.
Akhirnya saya pun memutuskan untuk duduk di tengah-tengah hutan dan akan menunggu mereka turun untuk bersama-sama kembali ke Desa Saleman. Serius banget vi??

Sekitar 20 menit, tetiba ada bunyi ranting dan daun yang bergerak. Serem ga lu didalam hutan sendirian dan ada bunyi seperti ini? Gue cuma bisa tetep duduk dan diam. Eh ga berapa lama, muncul seorang ibu-ibu, sang Ibu pun mengajak gue untuk naik keatas pelan-pelan sama dia. Oke deh bu..

Ternyata sang Ibu setiap hari naik ke puncak untuk menjaga kebun kelapa yang ada di puncak Kilinanti, Pantes aja buuu..
Setelah 20 menitan naik pelan-pelan, saya pun bertemu lagi dengan rombongan. Mereka semua lagi asik foto-foto. Di puncak sini juga ada pondokan bambu yang lumayan besar, bisa dipakai untuk selonjoran kaki dan tidur. I tell you ya, it's worth it to climb this hill.

Sesudah puas diatas, kami pun segera turun ke desa. Saya pikir saya bakal kecapean kaya naik tadi, tapi percayalah turun memang lebih gampang daripada naik. Ahahahha! Puas banget!
Sampai dibawah, kami membeli kelapa muda dari ibu yang tadi nemenin saya naik keatas. Bermain sebentar dipantai Desa Saleman, lalu pulang ke Ora.
Tadinya kami masih berencana untuk melihat kelelawar yang keluar di sore hari di Desa Saleman, tapi karena sudah keasikan main air, lompat dan foto-foto di Ora. Kami pun memutuskan untuk menikmati sunset terakhir tersebut di dermaga Ora saja.

Begitulah cerita liburan di Ora selama 5 hari. Besoknya kami sudah harus bangun subuh demi mengejar kapal yang berangkat jam 9 pagi di Amahai, Seram.
Sampai jumpa di liburan yang lain yaa~
Ada rencana untuk trip ke daerah timur lagi ditahun depan, semoga uang. kesehatan dan cuti mendukung yaaa :)

 Perjuangan untuk naik ke bukit Kilinanti di Desa Saleman

 Pemandangan dipuncak Kilinanti, Bagus banget kannn

 Pantai di Desa Saleman


 Pemandangan yang setiap pagi gue lihat dari dalam kamar

 Bermain-main disekitar Dermaga Ora

 We had fun together!

 Our last sunset at Ora Beach, Maluku island

Ada yang tertarik dan mo nanya-nanya? Just leave your email here and I will reply it!

Wednesday, November 5, 2014

Hidden Paradise in Indonesia: Ora Beach (Part 2)

Lanjut lagi postingan Ora part kedua!
Cerita sebelumnya ada disini

Hari Ketiga, pergi snorkling ke Pulau Tujuh!
Disebut Pulau Tujuh karena ada tujuh pulau dikawasan  pulau ini. Namun satu pulau sudah tenggelam. Menuju ke Pulau Tujuh membutuhkan waktu kurang lebih satu jam dari Ora Beach resort.
Disini kita memang sudah tau bakal ada additional cost untuk kapal. Namun ternyata ada additional cost lainnya. Gue akan cerita dibawah yaa..

Menuju ke pulau ini lumayan perjuangan karena kita harus bangun pagi biar pulangnya ga terlalu siang dan gelombang sudah naik. Selama satu jam kapal membelah ombak di lautan, sesampai di kawasan pulau ini kita pun langsung nyebur. Bawah air-nya lebih oke dari yang di Ora. Warna biru lautnya juga kece banget dan kita bisa lihat jurang dibawah laut. Namun ada juga kawasan yang pendek banget hampir mengenai terumbu karangnya.
Lagi asik-asiknya berenang tetiba ada yang teriak "Lumba Lumbaaa!!!"
Serentak semuanya pun langsung mendongakkan kepala dan melihat kawanan tersebut di tengah lautan sana.

Kita pun naik ke kapal dan berencana untuk mengejar kawanan lumba-lumba tersebut.
yang lucu adalah kawanan lumba-lumba itu tau banget kalo lagi dicari dan mereka terus menyelam kedalam laut. Ihh gemes deh kamuuu!!
Sampe akhirnya sekitar setengah jam bermain hide and seek dengan si lumba-lumba, Kita pun dapat posisi dimana mereka deket banget dan lewat dibawah kapal kita. Mann,, such a wonderful experience.

Setelah puas kita pun menuju ke satu pulau yang berpasir putih dan sangat halus untuk makan siang.
Yup. Makan siang udah disiapin sama pihak resort dari tadi pagi karna tau kita akan pergi jauh.
Makan siang, leyeh-leyeh ditepi pantai, berenang-berenang asik dan sekitar satu jam kita pun memutuskan untuk kembali ke Ora. Sebelumnya, kita diberikan satu kali snorkling lagi didekat Ora sebelum pulang.

Sorenya karna udah kecapean berenang kita cuma duduk-duduk ditepi dermaga Ora sambil makan pisang goreng. Ini juga pisang goreng terenak sedunia menurut gue. Ahahhaha
dan pisang goreng ini merupakan snack yang sudah include dengan paket menginap di Ora.

Malemnya, setelah makan malam, si guide kami pamit mau pulang kerumah (ternyata rumah mereka ada di kawasan pulau tujuh tersebut). Si guide pun meminta bayaran additional cost untuk ke pulau Tujuh tadi. Kita pun memberikan 1,2jt untuk additional tour tersebut. Ternyata yang mereka minta bukan additional cost untuk kapal. melainkan additional cost untuk membayar masuk ke kawasan pulau Tujuh tersebut. DENG!
Sumpah pas ni orang ngomong begitu gue keringetan. Satu karena kita hanya tau bahwa akan ada additional cost untuk kapal yakni 1,2juta. Kedua, kita ga tau ada cost untuk membayar masuk ke kawasan pulau Tujuh. Ketiga, kita ga bawa duit yang banyak dan ga ada ATM di Ora. Keempat, yang harus dibayarkan sebesar 1jt rupiah.
Usut punya usut tiap kali kita kesana, kita butuh ngasih retribusi untuk penduduk sana. dan mereka minta sejuta. Buset dahh.. Orang biasanya minta berapa ratus ribu, ini sejuta donggg.. Err..
Tapi bisa jadi mereka minta sejuta karena ngeliat kita bertujuh.
Ini nih bisa jadi pelajaran untuk trip selanjutnya. Pastikan dan confirm berkali-kali dengan tour guide tentang tempat tujuan kita.

Setelah dapet pengalaman seperti ini, Malemnya kami pun ngobrol dengan karyawan Ora lainnya mengenai tujuan kami besok. Ada dua rencana, Antara ke desa Sawai atau ke Desa Saleman.
Kabarnya kalo di Desa Sawai, bisa masuk ke Taman Nasional Manusela, lihat burung langka dan ada air terjun. Kalo ke Desa Saleman, kita bisa trekking kurang lebih satu jam untuk melihat keindahan pulau Seram dari atas.
Kali ini kami bertanya dengan lengkap berapa harga kapal untuk kesana, sampai disana ada retribusi lagi ga? Perlu ngasih duit kesiapa dll.
Setelah okay semua. Kami pun bergegas menghitung uang yang masih ada di kas. tentunya dong. Emang ada yang mau ditinggalin didesa buat jaminan? :D


Harus meninggalkan Ora pagi-pagi benar


Underwater Pulau Tujuh

Lumba-lumba yang ada dibawah kapal kita. Cute!

  Pantai pasir putih di Pulau Tujuh, tempat kami makan siang. Punggung udah kebakar pun takpapa

Ini adalah spot snorkeling terakhir sebelum pulang ke resort. Sudah bukan di pulau tujuh lagi.

Bermalas-malasan setelah gosong di Pulau Tujuh.

Jadi, apa yang kami pilih untuk hari terakhir di Ora? Secara hari kelima, udah bangun subuh dan langsung pulang ke Ambon. Tunggu di post terakhir yaa~
@pilosophia

Welcome 26!

Kemarin tanggal 4 November 2014, tepat usia gue menjadi 26 tahun.
Jujur, kadang gue ngerasa ga siap untuk bertambah usia, tapi siap ga siap, suka ga suka, waktu terus berjalan kan?

Tahun ini gue berharap menjadi orang yang lebih banyak bersyukur, lebih sering ngeliat kebawah bukan keatas. Lebih sering loh yaa,, bukan berarti ga boleh liat keatas.
Liat kesuksesan orang yang diatas tentunya memompa semangat lu juga untuk menjadi seperti mereka. Tapi ngeliat orang dibawah bertujuan untuk ngebuat lu makin bersyukur atas apa yang diberi.

Tahun kemaren gue dapet surprise dari sahabat gue.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, gue selalu berharap sesuatu yang spesial di hari ulang tahun.
Seperti yang ada di film-film. Tetiba bangun, dijemput dan disuruh packing, tau-tau dibawa liburan ke Bali, atau malah ke Paris? #ngarepbanget
Candle light diner dengan sebuket bunga cantik dan alunan musik merdu juga gue impikan.
Tapi nyatanya, pacar gue bukanlah orang yang romantis.
Dia ngasi kado kemaren aja udah langsung keringetan :D

Hal diatas mungkin dimimpikan beberapa wanita didunia ini.
Tapi kemarin waktu di jalan, gue ngelihat lagi beberapa orang yang naik odong-odong, mas-mas yang angkat galon, tukang parkir, tukang jual pulsa.
Gue ngerasa betapa beruntungnya gue.
Gue dilahirkan sempurna, tanpa kekurangan (ya.. agak kurang bisa nabung aja si), Gue punya keluarga yang sayang sama gue, Gue punya pekerjaan, Gue bisa makan enak, Gue ga panas-panasan, Gue punya pacar dan teman yang sayang sama gue. Hal itu semua ngebuat gue tersadar bahwa gue sudah diberkati banget sama Tuhan.



and Happy Bday Me!
Wish you become a better person in a better life.
@pilsophia

Thursday, October 23, 2014

Hidden Paradise in Indonesia: Ora Beach (Part 1)

Perjalanan ini sudah dirancang hampir 3 bulan.
Susahnya mencari orang yang mau pergi ke Indonesia timur dengan budget yang lumayan besar karena dengan budget yang sama kamu sudah bisa pergi ke negera ASEAN.

Yang pasti, ini adalah perjalanan terjauh gue ke ujung timur Indonesia.
Perjalanan ini juga membuat gue makin cinta dengan Indonesia timur dan berharap setiap tahunnya bisa kembali lagi ke kota lain disana.

Menuju Ora Beach bukanlah perjalanan yang singkat. Ini juga salah satu alasan orang males menuju kesana. dari Jakarta kita harus naik pesawat menuju kota Ambon. Perrjalanan kurang-lebih 3.5 jam. Setelah itu kita harus mengejar kapal cepat Cantika di jam 09.00 di pelabuhan Tulehu, Ambon. Lalu mengarungi lautan menuju pulau Seram selama 2 jam. Sesampai di pelabuhan Amahai, Masohi, Seram. Kita harus membelah gunung dan hutan selama 2 jam perjalanan untuk tiba di ujung dermaga di negeri Saleman. Dari Saleman kita akan naik kapal selama 10 menit menuju Ora Beach Resort.

Perincian waktu:
Jakarta - Ambon: 3,5 jam
Ambon - Pelabuhan Tulehu : 30 menit
Pelabuhan Tulehu (Ambon) - Pelabuhan Amahai (Seram Island) : 2 jam
Pelabuhan Amahai - Dermaga di Negeri Saleman : 2 Jam
Dermaga - Ora Beach Resort: 10 menit

Jauh ya? Lama ya?
Tapi Semuanya terbayarkan.
Dari pertama kali gue berencana kesana, gue kontak langsung dengan Pak Alvin, ownernya si Ora Beach Resort. Yang gue tanya pertama kali adalah kapan di bulan September - Oktober si kamar laut kosong. Kenapa kamar laut? karena menurut gue, dengan effort yang gue keluarkan (yup budget dan waktu) gue harus dapet yang maksimal.
Ada 3 kamar yang ditawarkan di Ora, Kamar darat (yup namanya begitu), Kamar gantung (Masih didarat juga tapi kaya rumah panggung gitu) dan terakhir Kamar laut. Kamar laut ini bener-bener diatas laut. Kita bisa lihat ikan berenang dan terumbu karang didepan kamar. Really awsome!

Akhirnya pergilah kita di tanggal 10 - 14 Oktober kemarin.
Hasilnya? Puas banget.
Beyond our expectation. Kamar lautnya ga mengecewakan. Bersih dan sesuai dengan gambar yang dikirimkan bapaknya.
So, here is the story!
Kita bagi beberapa part aja ya biar ga kebanyakan dalam satu postingan.

Hari Pertama, Nyampe di Ora jam 4 sore. Kita hanya main disekitarab dermaga. Lautnya bening banget sehingga sambil duduk pun bisa melihat kedalam air.

Hari Kedua, Kita ke Tebing Batu dan Mata Air Belanda.
Sayangnya waktu kita ke Tebing Batu, air-nya lagi surut, sehingga hanya bisa foto-foto sebentar.
tebing batu ini adalah tempat dimana dindingnya dari batu kapur dan menjulang tinggi. Sayangnya banyak coret-coretan disini. Niat amat ya ni orang-orang bawa pilox sambil snorkling (-_-")

Dari tebing batu, kapal kita menuju ke sebuah gua. Kapal ga bisa masuk, sehingga kita harus nyebur dan berenang masuk kedalam gua. Untungnya untuk mencapai gua ini kita cuma perlu berenang masuk kedalam sehingga ga terlalu serem. Kalo misalnya harus berenang jauh mungkin gue akan menyerah. Ahahaha
Airnya biru banget dan keliatan dalem banget. Pak James dan Upik (nama guide kita) nyuruh kita berenang kedalam gua biar bisa dipoto dari atas.

Dari gua ini, kita menuju ke Mata Air Belanda. Gue lupa ceritanya apa, tapi yang pasti air-nya dingin banget dan mata air ini berasal dari hutan dan airnya keluar bercampur dengan air laut. Rasanya air lautnya jadi lucu, dingin banget.
Disini kita juga ditawarkan minum air kelapa sama penduduk lokal. Si bapak yang ngambil manjat pohon kelapa yang tinggi banget itu. Kita pun main di air yang dingin itu dan tentunya foto-foto.
Dan percayalah, kelapa ini adalah kelapa paling nikmat yang pernah gue minum. Seger banget dan rasanya kaya ada sprite gitu didalam air kelapanya.

Pulang dari sini, kita pun kembali ke resort untuk makan siang dan istirahat. Sorenya kita snorkling disekitaran resort. Banyak ikan yang berkeliaran, namun sayangnya terumbu karang banyak yang mati. Kayanya banyak yang ga aware kalo terumbu karang kena sentuhan tangan ataupun fin bakalan mati. Malemnya kita ngobrol diteras kamar sambil maenan senter ngeliat ikan yang ada dibawah.

Cerita tentang hari ketiga dan selanjutnya tunggu di post berikutnya yaa
Selamat menikmati foto-foto dari Ora.

 Menuju ke Ora dari desa Saleman, hanya 10 menit saja.

 Hello Neighbor!.

Jalan menuju ke Dermaga dari kamar

Bawah  laut disekitar dermaga Ora

Sunset di hari pertama
 
Pemandangan pagi hari di Ora dari tempat makan. Seneng banget ga sih lu tiap hari ngeliat begini?


Sarapan di Ora yang simple tapi cukup ngenyangin

 Tebing batu dari kejauhan. 

 Berenang didalam gua di lautan lepas

 Ini cara masuk dan keluar ke gua-nya, cukup ngelewatin celah batu 

 Kolam renang terluas yang pernah gue lihat 


Ini aliran mata air belanda dari dalam hutan menuju ke laut

Kelapa yang dipanjat sama bapak penduduk sekitar. Rasanya enak kaya ada sprite-nya

Snack paling enak sedunia yang pernah gue makan :D

Sunset dihari kedua. Agak mendung tapi tetep kece buat difoto.

Lanjut di post berikutnya yaa~

Have a nice day!
@Pilosophia

Wednesday, July 23, 2014

Sunday at One Fifteenth Coffee

Satu lagi tempat yang baru gue kunjungi.
Kalo selama ini Jakarta penuh dengan cafe yang lucu-lucu (disepanjang Gunawarman - Senopati)
baru kali ini gue nemuin yang coffee shop banget.
Emang tempat untuk nikmatin secangkir kopi atau green tea latte :D sambil baca buku favorite atau ngerjain tugas. nahhh,, One fifteenth Coffee ini adalah jawabannya.

Sebelumnya, gue juga sempet mengunjungi Koultura di Jakarta Barat.
Sama, tempat itu juga menyenangkan dan coffee shop banget. Ngobrol sama temen asik, buat ngerjain tugas juga oke, mau browsing ato blogging bisa, tapi untuk kesananya butuh perjuangan yang luar biasa, buat gue yang dari Utara. Macet dan rame banget broo~
Tapi buat anak-anak Jakarta Barat pasti seneng banget punya tempat nongkrong yang asik disekitar Jakarta Barat.

Balik ke One Fifteenth Coffee,
Selain berbagai jenis olahan kopi, dia juga punya minuman untuk non coffee loves kaya gue.
Beraneka macam tea yang bening (Semacam Dilma gitu) sampe Green Tea Latte.
Disini juga menjual makanan, mulai dari salad, sampai empek-empek. Ada juga churros dan beraneka macam kue dan pie.

Yang gue pesen disini ada Hot Green Tea Latte, Hot Mocha dan Banana cake with butter. Menurut gue semuanya enak dan pas. Banana cake nya disini agak kering dan menurut gue pas banget buat diolesin butter. Duit yang gue keluarin untuk tiga items ini ga lebih dari Rp 110.000,-





Apakah gue akan kembali lagi kesini? Yup! Pastinya.
Tempatnya cozy, ga terlalu jauh, banyak bacaan disini, wi-fi kenceng. Menyenangkan!

@Pilosophia